Follow us:

Tetap Bermimpi Sebatas Duniawi?

“I think everybody should get rich and famous and do everything they ever dreamed of so they can see that it’s not the answer.” Jimm Carrey. 

So, what? Secara naluri manusia mengetahui bahwa ada yang lebih dari sekadar materi. Mewahnya makam hanyalah upaya meningkatkan prestige dari keluarga yang ditinggalkan, tak pengaruh sama sekali bagi yang “bermukim” didalamnya. Dari situ kita tahu bahwa ridho Allah SWT adalah hal yang perlu dikejar untuk keselamatan abadi. 

Sadarkah kita telah dibutakan oleh sosial media yang menipu? Semuanya ditampilkan dengan sangat sempurna. Begitu banyak konten pamer kekayaan yang memicu para jiwa muda untuk bermimpi ke arah sana. Bagaimana nyaman dan mudahnya hidup bergelimang harta merupakan makanan sehari-hari library otak kita. Akhirnya terbentuklah cita-cita menjadi sultan, youtuber kaya, selebgram terkenal dan sebagainya. Tidak ada yang salah dari itu semua, namun kembali pada quotes diatas bahwa “it’s not the answer”, tidak cukup sampai di situ. Mari kita lihat fakta keseharian, bagi manusia yang memiliki  uang berlimpah secara umum maka  akan mengalokasi uangnya untuk kegiatan sosial dan keagamaan. Apa yang dicari? Jawabannya, keselamatan akhirat.

Tidak  perlu kita berangan-angan menempuh jalur crazy rich sampai akhir hayat hanya untuk tahu  kalau kita butuh keselamatan akhirat. Saat ini  yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara mencapai keselamatan dunia dan akhirat?

Tentu kita meyakini, hanya dengan mengikuti Rasulullah SAW maka selamat (Islam) akan tercapai.  Rasulullah SAW  terbukti berhasil mencapai keselamatan dengan ridho Allah SWT. Perjalanan Rasulullah selama 23 tahun menerima wahyu Al-Qur’an adalah dengan mengamalkan setiap ayat dalam perbuatan.  Bukan hanya dalam tatanan wacana atau konsep saja, tetapi dalam tatanan perilaku.

“Sebenarnya, (Al-Qur’an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 49) 

Ayat-ayat Al-Qur’an hanya nyata dalam kehidupan manusia kalau kita implementasikan. Nilai-nilai kebaikan yang Allah SWT berikan kepada manusia merupakan langkah awal manusia menuju kepada kebenaran yang sesungguhnya, yaitu kebenaran Al- Qur’an.

Allah SWT menciptakan manusia dengan budi pekerti yang luhur dengan nilai-nilai kebaikan manusia secara universal.  Nilai-nilai kebaikan inilah yang menghantarkan manusia kepada kebenaran Al Qur’an menuju keselamatan (Islam) dengan bimbingan Allah SWT.  

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur” (QS. Al-Qalam [68] : 4)

Jadi, apa keputusan kita? Tetap bermimpi hanya sebatas duniawi? Atau extending our dream, mimpi mencapai akhirat yang baik? Bukan sebatas hanya dengan menjadi milyarder sukses yang banyak followers tetapi dengan menghidupkan Al-Qur’an dalam keseharian. Itulah cara hidup terbaik manusia yang dicontohkan Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya. (*)

 

RA/006/C/TM/IV/2022

Share This:

Leave a Reply to Larry Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright 2021 All Rights Reserved