Benarkah kehidupan dunia itu penuh tipu daya? Dunia adalah permainan dan senda gurau. Banyak manusia tenggelam dalam permainannya. Saling berbangga dan berlomba dalam kekayaan. Banyak orang hidup atas dasar prasangkaannya sendiri. Sebagai contoh, harta yang berlimpah sering kali dinilai sebagai keberkahan. Padahal tidak sedikit juga manusia yang diuji dengan hartanya. Membelanjakan harta dengan alasan yang baik menurutnya dinilai sebagai kebenaran. Padahal semuanya adalah sia-sia jika tidak sesuai aturan Sang Pemilik Kehidupan ini. Mengapa banyak manusia tersesat dalam menjalankan kehidupan? Karena kebanyakan manusia hidupnya meraba-raba dalam kegelapan, tanpa cahaya.
Ibarat kita sedang berjalan di pematang sawah pada malam hari. Tanpa cahaya, tentunya pematang sawah yang sempit akan sulit kita tapaki. Alih-alih selamat sampai tujuan, kita sangat mudah tergelincir atau tersesat. Manusia tidak bisa menentukan arah hidup yang benar. Karenanya, dibutuhkan cahaya untuk menerangi jalan yang ditempuh. Begitu pula dengan kehidupan manusia, agar dapat kembali kepada Allah dengan selamat maka manusia butuh cahaya, nur.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an).” (QS. An-Nisa’ [4]:174)
Sahabat, apakah pilihan hidup kita? Hidup dalam gelap atau terang? Tidak ber-Quran atau ber-Quran? Mari kita renungkan.
Leave Your Comments