Belajar Memahami Al Quran

Pernahkah belajar di sekolah tapi besok lupa? Kemungkinan besar pernah. Manusia cenderung memiliki daya lupa dalam dirinya. Karenanya, untuk belajar memahami Al-Qur’an butuh kesungguhan, tidak bisa dalam waktu singkat.

Metode yang digunakan untuk belajar memahami Al-Qur’an tentu saja harus sesuai dengan caranya Allah yang dijelaskan di Al-Qur’an. Tidak ada yang instan, semuanya bertahap, perlahan supaya hasil pembelajarannya benar.

Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar). QS Al Furqan (25) ayat 32.

Belajar memahami Al Quran butuh keikhlasan dan berserah diri, yaitu hanya berharap dipandaikan oleh Allah saja melalui ridho-Nya. Jangan biarkan hawa nafsu mendominasi pikiran sehingga persepsi yang terbentuk hanya didasarkan pada kemauan diri saja.

“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya”. QS Al Qiyamah (75) ayat:17

Belajar memahami Al-Qur’an juga tidak bisa disamakan seperti belajar teori di sekolah atau di kampus, namun semuanya harus mengikuti cara Sang Pembuat Aturan yaitu Allah SWT. Karenanya, pemahaman setiap ayat seharusnya membekas, berpengaruh pada diri dan dalam upaya penyempurnaan akhlaq sesuai dengan Al Quran.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup agar manusia tidak tersesat dan galau tanpa arah. Pedoman hidup ini ditujukan agar manusia selamat, Islam. Karena itu, belajar memahami Al Quran merupakan kewajiban yang dibutuhkan manusia.

Sebagai generasi milenial yang open mind, seharusnya pola pikir berQuran sudah harus tertanam dan hidup dalam diri. Marilah hijrah, berpindah, dari kegelapan menuju cahaya Al-Quran, zulumati ilan-nur dengan cara belajar memahami Al Quran sesuai dengan metode Allah. Semoga dilancarkan… (**)

DA/005/C/TM/VI/2021